Kamis, 12 April 2012

Sebuah Penantian


Entah angin apa yang membuai hari ini, membuatku berani mencorehkan sesuatu untuk dirimu yang tidak pernah aku kenali sama sekali. Aku tidak pernah berniat untuk memperkenalkan diriku pada siapapun. Apalagi meluahkan sesuatu yang hanya aku khususkan buatmu sebelum tiba masanya. Kehadiran seorang lelaki yang menuntut sesuatu yang ku jaga rapi selama ini semata-mata untukmu, itulah hati dan cintaku, membuatku tersadar dari lenaku yang panjang…
Aku menghalangi diriku dari mengenali lelaki manapun, karena aku tidak mau mengenal lelaki lain selain dirimu. Karena itulah, dengan sekuat hati aku membatasi pergaulanku dengan yang bukan mahram. Aku sering merasa tidak luput dari perhatian lelaki. Aku palingkan wajahku dari lelaki yang asyik memperhatikan wajahku atau yang mencoba untuk merayuku. Karena Aisyah r.a pernah berpesan : “Sebaik-baik wanita adalah yang tidak memandang dan di pandang oleh laki-laki.” Aku tidak ingin di pandang cantik oleh laki-laki. Biarlah aku hanya cantik di matamu. Tidak ada gunanya menjadi idaman para lelaki sedangkan aku hanya akan menjadi milikmu seorang. Aku tidak merasa bangga menjadi rebutan para lelaki, bahkan aku merasa terhina seolah-olah aku adalah barang yang dapat di miliki sesuka hati……
Aku juga tidak ingin ada seseorang yang kecewa karena terlalu mengharapkan sesuatu yang tidak dapat aku berikan. Bagaimana aku harus menjawabnya di hadapan Allah swt kelak ? Aku tidak ingin kau memandang wanita lain, maka akulah yang terlebih dahulu menundukkan pandangan. Aku harus memperbaiki pribadiku karena itulah yang dituntut oleh Allah swt. Bukankah Allah telah menjanjikan bahwa laki-laki yang baik itu untuk perempuan yang baik dan begitu pula sebaliknya ??
Tidak ku nafikan sebagai seorang remaja, aku juga ingin menyayangi dan di sayangi. Namun,,, setiap kali perasaan itu hadir, saat itu pula aku mengingatkan diriku untuk menjaga perasaan itu karena ia hanya di persiapkan untukmu.. Allah swt telah memuliakan seorang lelaki yang akan menjadi suamiku untuk menerima hati dan perasaanku yang suci. Bukan hati yang menjadi labuhan lelaki lain. Karena engkau berhak mendapatkan kasih yang suci……
Aku bukanlah seorang gadis yang idealis dalam memilih teman hidup. Siapalah diriku untuk memilih permata sedangkan aku hanyalah sebutir pasir yang berada dimana-mana. Tetapi aku juga memiliki keinginan seperti wanita lain, dilamar oleh lelaki yang akan dinobat sebagai ahli syurga… memimpinku kearah tujuan yang satu. Tidak perlu kau memiliki wajah setampan Nabi Yusuf as, harta seluas Nabi Sulaiman as, ataupun kekuasaan seluas Nabi Muhammad saw…. Yang mendebarkan hati jutaan gadis untuk membuatku terpikat……
Jika memang engkaulah yang tertulis di lauh mahfudz sebagai jodohku,, Allah swt pasti akan menumbuhkan rasa cinta itu di hatiku juga di hatimu. Itulah janji Allah..Akan tetapi, selama qta belum diikat dengan ikatan yang sah, janganlah qta melampaui batas yang Allah tetapkan..  Aku takut hal itu akan memberikan kesan yang tidak baik bagi kehidupan qta kelak……
Permintaanku tidak banyak. Cukuplah engkau menyerahkan jiwa ragamu tuk meraih ridho Allah semata. Aku akan merasa bangga jika dapat menjadi tiang penyangga ataupun sandaran perjuanganmu.. bahkan aku akan bersyukur kepada Ilahi Rabbi jika akulah yang di takdirkan  meniup semangat juangmu dan mengulurkan tanganku sewaktu engkau rebah. Itulah impianku………
Cukuplah kau MENCINTAI ALLAH dengan sepenuh hatimu, karena dengan mencintai Allah kau akan MENCINTAI KU karena-Nya. Cinta itu akan lebih kekal dan abadi. Smoga dengan CINTA itulah qta akan di pertemukan di jannah-Nya kelak……… Amien…………
                  
                                                                                                 


                                                    

1 komentar:

  1. menanti pda sebuah kepastian memang membuthkn kesabaran , , ,
    penantian memang melelahkan

    BalasHapus